Rabu, 08 Juli 2020

Lebah dan Gunung di dalam Al Qur'an

Surah An Nahl ( Lebah )

Di dalam Al Qur'an terdapat surah tentang Lebah yang bernama Surah An Nahl, Surah ini adalah surah ke-16 dari 114 Surah yang ada di dalam Al Qur'an. Begitu banyak keajaiban tentang lebah yang bisa kita dapatkan dari Surah ini. Salah satunya adalah tentang penomoran Surah An Nahl yang merujuk kepada nomor atau angka 16 dimana nilain angka 16 ini adalah jumlah atau nilai kromosom yang dimiliki oleh lebah madu.

Lebah dan Gunung

Di dalam Surah An Nahl ayat 68, Allah SWT memerintahkan atau mewahyukan sang lebah untuk membuat sarang yang berada di gunung-gunung, di pepohonan (kayu), dan di tempat yang dibikin atau disediakan manusia. berikut ini ayatnya :

Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, Q.S An Nahl 68

Lebah di Pegunungan Afrika Timur

Lebah madu yang hidup di hutan pegunungan Afrika Timur terlihat dan berperilaku berbeda dari lebah yang menghuni savana dataran rendah di sekitarnya. Lebah gunung lebih besar, lebih gelap dan kurang agresif dibanding lebah savana, dan bisa terbang pada suhu yang lebih rendah dan menghemat madu saat bunga tidak mekar.

Untuk memahami dasar genetik adaptasi ketinggian ini, para peneliti mengurutkan genom dari 39 lebah dari dua dataran tinggi dan dua populasi dataran rendah di Kenya.

Gunung yang Berwarna Warni di Dalam Al Qur'an

Gunung Pelangi Di China

Fenomena Gunung Pelangi ini terletak di Zhangye Danxia, provinsi Gansu, China. Dengan luas sekitar 300 m2, pegunungan ini masuk dalam kawasan yang dilindungi oleh pemerintah atau Zhangye Danxia Landform Gegological Park.

Menurut beberapa peneliti material bebatuan, terdapat pernyataan bahwa perbukitan yang memiliki warna seperti pelangi tersebut berasal dari bebatuan pasir merah dan juga mineral yang sudah terbentuk 24 juta tahun yang lalu atau ketika dalam Periode Kapur.

Pola warna yang berbeda muncul setiap kali matahari menyinari perbukitan tersebut. Bahkan warna yang dihasilkan akan semakin jelas dan kontras ketika terjadi hujan satu hari sebelumnya, mulai dari warna merah, kuning, cokelat, biru hingga hijau zamrud. Lahan yang tandus membuat kawasan itu pun tidak ditumbuhi oleh tanaman ataupun ditinggali oleh binatang.


Gunung Pelangi di dalam Al Qur’an

 


Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Q.S Al Fathir 27
Kajian Kata Gunung bisa dilihat di posting sebelumnya : Kajian Huruf Al Qur'an Kata Jibal - Gunung

Selasa, 07 Juli 2020

Kisah Kaum Tsamud & Gunung di dalam Al Qur'an


Berikut adalah beberapa ilustrasi dari bangunan/rumah-rumah tinggal didirikan oleh kaum Tsamud dimana mereka membuat bangunan tersebut dengan memahat gunung-gunung (yang didiami) agar mereka aman disana.

Namun yang terjadi mereka justru mendapatkan kebinasaan berupa suara keras yang mengguntur pada pagi hari dikarenakan mereka selalu mendustakan para rasul utusan Allah yang membawa tanda-tanda (kekuasaan) dari sisiNya dan mereka selalu berpaling darinya.



Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan dari gunung kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi. Q.S Al ‘Arof 47



dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung batu, (yang didiami) dengan rasa aman. Q.S Al Hijr 82

Kemudian mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur pada pagi hari, Q.S Al Hijr 83

Minggu, 05 Juli 2020

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalaam, Burung dan Gunung

Bagaimana Allah SWT Menghidupkan Orang Mati

Kisah yang berkaitan dengan kata Jibal atau Gunung ini adalah kisah tentang Nabi Ibrahim A.S yang menginginkan agar ALLAH SWT memperlihatkan bagaimana cara ALLAH SWT menghidupkan orang yang sudah mati agar hati beliau menjadi tenang.

Permintaan Nabi Ibrahim A.S ini kemudian ALLAH SWT kabulkan dengan cara mengutus Nabi Ibrahim AS untuk mencincang empat ekor burung yang kemudian masing-masing diletakkan di atas tiap-tiap Gunung, lalu burung-burung tersebut hidup kembali atas izin ALLAH SWT saat Nabi Ibrahim AS memanggilnya.


Kisah ini terekam di dalam Surah Al Baqoroh ayat 260 seperti yang tersurat sebagai berikut :


Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing (Jabalin/Gunung) satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. Q.S Al Baqoroh 260
 
Dari ayat diatas, timbul pertanyaan, dimanakah lokasi Nabi Ibrahim A.s menyembelih dan meletakkan potongan2x burung yang beliau cincang dan beliau letakkan di atas masing2x Gunung tersebut ? Jika ada 4 ekor burung, berarti beliau juga berada di wilayah pegunungan Jabalin/Gunung yang saling berdekatan sehingga bisa ditelusuri letak atau lokasi pegunungan tersebut.

Kajian tentang makna kata Gunung berdasarkan huruf Al Qur'an di posting sebelumnya. link.

Kajian Kata Jabal ~ Gunung ~ Mountain ( جَبَل ) berdasarkan Huruf Al Qur'an

Kata Gunung di dalam Al Qur’an

Kata Gunung di dalam Al Qur’an disebutkan sebagai Al Jibaal, berasal dari akar kata Jim, Ba, Lam ( ج ب ل ) dengan jumlah kemunculan sebanyak 41 kali di dalam al Qur’an. Kata ini muncul dalam 2 bentuk makna turunan, yakni sebagai kata Benda Jabal (جَبَل), muncul sebanyak 39 kali dan sebagai kata Benda Jibillat (جِبِلَّة) muncul sebanyak 2 kali.

Dan Gunung-Gunung Bagaimana Ditegakkan?


Q.S Al Ghoshiyah - 19

Sebuah gunung terbentuk lebih dari jutaan tahun yang lalu melalui gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung yang memanjang sampai ratusan bahkan ribuan kilometer jauhnya dengan struktur yang menembus sangat dalam ke bumi.


Pegunungan Terbentuk Melalui Tiga Tahapan

1. Sedimentasi

Proses pertama yang dilalui untuk membentuk suatu pegunungan adalah proses sedimentasi (baca: batuan sedimen). Proses sedimentasi ini merupakan endapan yang terbawa dari daratan oleh sungai atau bisa juga terlempar dari letusan gunung berapi (baca: dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan). Endapan- endapan ini akan menumpuk dan menjadi batuan endapan yang semakin lama semakin besar.

2. Pergerakan Lapisan Kerak

Setelah timbul endapan yang semakin lama semakin besar, kemudian timbullah pergerakan lapisan kerak (baca: kerak bumi) yang akan mendesak batuan- batuan tersebut hingga terlipat.

3. Tekanan Besar

Setelah terlipat, kemudian timbullah tekanan besar yang akan menyebabkan lapisan batuan tersebut terangkat dan membentuk barisan gunung atau yang disebut dengan pegunungan.


Tipe Letusan Gunung Berapi

Berdasarkan Tipe Letusan Gunung Berapi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Gunung Api Strato atau Kerucut.

Kebanyakan gunung berapi didunia merupakan gunung api kerucut. Kerucut ini terbentuk karena materi letusan gunung berapi merupakan campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Sebagian gunung berapi di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung berapi kerucut.

2. Gunung Api Maar.

Gunung api maar terbentuk karena adanya letusan eksplosif dari dapur magma yang relative kecil atau dangkal. Contoh gunung api ini antara lain Gunung Bromo dan Gunung Tangkuban Perahu di Indonesia.

3. Gunung Api Perisai.

Gunung ini terbentuk karena magma yang keluar dari dapur magma bersifat cair. Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentu perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat.


Kata Jibal (Gunung) Berdasarkan Kajian Huruf Al Qur'an

Berdasarkan Kajian Mukjizat Huruf Al Qur'an, Kata Jibaal (Gunung) bisa diartikan sebagai berikut :

Al Jibaal (Gunung) adalah bentuk pemusatan segitiga dari landscape bumi yang memiliki kedalaman ruang dan nilai-nilai yang berharga atau berguna bagi alam sekitarnya, (kandungan lahar, batu2xan dan abu vulkanik yang bernilai untuk kesuburan tanah dan tumbuhan di sekitarnya, kedalaman ruangnya juga berfungsi seperti pasak bumi yang membuat bumi yang kita diami menjadi kokoh pada tempatnya, dan nilai-nilai berharga lainnya…)


Peta Konsep Huruf Jim ( ج )

Makna yang paling mendekati huruf Jim ( ج ) adalah Fokus ( => ).

Huruf ini bernama Jim ( ج ) dan secara umum dianggap sebagai konsonan J. Jika ditinjau dari bentuknya, Jim ( ج ) merupakan kelompok huruf Ha ( ح ), Kho ( خ ). Sedangkan ditinjau dari jumlah dan posisi titiknya, huruf ini sekelompok dengan huruf Ba ( ب ).

Penjelasan Huruf Jim (ج) terkait kata Jibaal


1. Jim (ج) adalah Segitiga

Berdasarkan peta konsep huruf Jim ( ج ) diatas, huruf Jim bermakna Segitiga. Seperti kita semua ketahui bahwa bentuk geometri Segitiga ini adalah bentuk yang sangat tepat menggambarkan bentuk dari sebuah gunung atau pegunungan itu sendiri. Bentuk tersebut menjulang dari permukaan bumi yang kemudian mengerucut ke atas membentuk bangun segitiga. Bahkan semasa kecil kita dulu, kita sering menggambar bentukan gunung dengan gambar segitiga seperti gambar di bawah ini.


2. Jim (ج) adalah Perspektif/Panorama

Huruf Jim bermakna Sudut Pandang atau Perspektif, dalam pengertian yang lebih luas lagi, sebuah sudut pandang bisa diartikan sebagai sebuah penggambaran ataupun panorama, saat kita memandang sebuah gunung dari kejauhan, yang kita saksikan adalah sebuah sudut pandang, perpektif, pemandangan atau panorama yang sangat indah dari bentukan atau landscape pegunungan yang menjulang lebih tinggi dari dataran di sekitarnya.


3. Jim (ج) adalah Pemusatan (2 Lapisan Kerak Bumi yang Bertumbukan)

Berdasarkan peta konsep huruf Jim diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa Sebuah Gunung (Jabal) terbentuk karena adanya proses pemusatan, pemadatan, pengerasan dari materi-materi pembentuk gunung tersebut, dari 2 buah lapisan permukaan kerak bumi atau earth crust yang saling bertumbukan, bertabrakan, saling menyatu. sehingga menimbulkan bentukan yang kita ketahui saat ini.